partner

partner

Cafe Republik Jengkol, Nikmati Jengkol Tanpa Khawatir Bau


Jengkol merupakan salah satu kuliner asli nusantara. Meski banyak penikmatnya, namun rupanya tidak sedikit yang terganggu dengan aroma khas yang ditimbulkannya.

Nah, di Cafe Republik Jengkol yang beralamatkan di jl.Raya Bogor km.24 atau Cafe Republik Jengkol di Kramat Jati (depan mesjid At Tarbiyah Pusdiskes), para penikmat jengkol tidak perlu lagi khawatir dengan aroma khas panganan satu ini. 


"Ide awal pembuatan Cafe Republik Jengkol adalah dari istri tercinta yang doyan makan jengkol. Kita berupaya mencoba-coba berbagai macam rempah untuk menghilangkan bau. Akhirnya kami menemukan dengan cara memakai lengkuas, daun salam, sereh dan daun jeruk. Direndam sehari semalam menggunakan air bersih. Kemudian dimasak menggunakan panci presto selama satu jam", kata Owner Cafe Republik Jengkol, Fathoni, Selasa (10/10), tanpa segan memaparkan treatment khusus yang dilakukannya untuk menghilangkan aroma sang jengkol.

"Efek dari 4 rempah tersebut merontokkan zat kapur yakni bau-nya. Sehingga hasilnya, aman dikonsumsi, bebas bau mulut dan bebas bau sewaktu kita buang air kecil", jelas Fathoni.


Fathoni mengisahkan awal mula sejarah Cafe Republik Jengkol, dari berjualan memakai gerobak dan modal spanduk saja di daerah Kramat Jati, 

"Menu pertama kali yaitu nasgor jengkol. Percobaan penjualan awalnya banyak orang yang tertawa melihat menu nasgor jengkol. Tapi hari demi hari, bulan ke bulan, penjualan meningkat sampai sekarang ini", paparnya.

"Setelah itu mencoba menu tongseng jengkol Sampai saat ini menu andalan Cafe Republik Jengkol tetap nasgor jengkol dan tongseng jengkol. Tapi menu tetap bervariatif dan inovatif mengikuti trend jaman", lanjut pria ramah jebolan pesantren Al Maliyah ini.


Selain nasgor dan tongseng jengkol, ada juga menu Jengkol Lada Hitam, Mie Ayam Jengkol, yang patut dicoba dari kafe dengan konsep tampilan betawi modern, dengan aksen artistik betawi yang tampak lewat sepeda-sepeda jadul yang menggantung di sekeliling kafe tersebut.

"Selain menu jengkol juga banyak menu pilihan. Bervariatif. Jadi pilihan bagi pengunjung yang tidak menyukai jengkol", ujar Fathoni.

Masalah harga ? Wow, sangat terjangkau. Di kafe jl Raya Bogor dipatok sekitar Rp 21 27 ribu saja per porsi, sementara di Kramat Jati sekitar Rp 20-25 ribu. Perbedaan harga ini karena pangsa pasarnya. Sementara untuk cta rasa tetap sama...." nyammmik".


Untuk mengembangkan Cafe Republik Jengkol, Fathoni yang juga jago lukis ini, menggandeng dua orang rekannya, Godam dan Abi, yang berasal dari pesantren yang sama.

Hingga kini, dua warung jengkol mereka di Kramat Jati yang berdiri sejak 2012, dan Kafe Republik Jengkol jl Raya Bogor (baru 7 bulan), mampu menghabiskan minimal 50 kilo.jengkol sehari.  wow.....  (Pur/rik)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes