ANGGIKA BOLSTERLI DAN RANGGA AZOF SEMAKIN KEREN AKTINGNYA DI SINETRON “DI ANTARA DUA CINTA” SCTV 

Jakarta, 26 April 2024, radarindonesia.com

 

Salah satu sinetron unggulan SCTV yang memiliki penonton setia dan rating audience share yang tinggi adalah “Di Antara Dua Cinta” yang telah tayang lebih dari 220 episode, mengisahkan lika-liku romantisme pasangan Julian (Rangga Azof) dan Shafira (Anggika Bolsterli) dengan berbagai konflik di dalamnya.

 

“Alhamdulillah sudah sejauh ini, lumayan ya, diluar espektasi kita, tapi kita juga ada target, insyaallah panjang”, kata Rangga Azof bersama Anggika Bolsterli dalam Wawancara Eksklusif Sinetron SCTV “Di Antara Dua Cinta” Kamis (25/4).

 

 

“Senang banget lihat penonton very interactive, di sosmed aktif banget sama cerita sinetron kita. Aku, Azof sama para cast sangat meng appreciate itu. Jadi sangat bersyukur mempunyai penonton yang bisa menikmati sinetron kita”, sambung Anggika.

 

Dalam “Di Antara Dua Cinta”, Azof memerankan karakter seseorang yang menderita post-traumatic stress disorder (PTSD). Sementara Anggika sebagai seorang gadis yang hidupnya banyak dirundung kesedihan.

 

 

“Julian dari awal punya basic mental PTSD (post-traumatic stress disorder). Ini karakter baru buat aku. Dari dulu mau peran punya mental yang kurang baik, ini menjadi tantangan. Observasinya saya Googling, lihat di YouTube traumatis seperti apa yang dialami, aku nanya ke psikolog juga, sampai terbentuk kesitu”, Azof mengisahkan upaya kerasnya memahami PTSD.

 

“Tapi dalam perjalanannya Julian bertemu Syafira. Pertemuan dengan Shafira ini membuatnya menjadi lebih baik, bisa meredam”, urai Azof.

 

Sama halnya, Anggika pun mengaku cukup melelahkan memerankan karakter Syafira yang sarat adegan menangis.

 

“Disini Anggika harus bisa memahami perasaan ditinggal suami, lalu kehilangan anak (keguguran), bagaimana menyampaikan kabar itu kepada Julian, perubahan perasaannya pasti hancur, sakit. Itu cukup lumayan menguras energi. Jadi, capek iya, tapi challenge for me juga, bagaimana bawain karakter sedih ini,
I m trying to bring the emotion”, ujarnya.

 

 

Anggika sangat bersyukur berada dalam lingkungan kerja yang bisa saling mensupport satu sama lain. “Kita satu frekuensi dengan teman-teman di lokasi, kerjasamanya bagus, mengenai script, adegan kita selalu bahas, apalagi selain kooperatif lainnya pada lucu-lucu membuat kita selalu tertawa, bersuka cita, ungkapnya.

 

“Iya, pada lucu-lucu kawan-kawan sehingga membuat kita terhibur dari kelelahan bekerja, alhamdulillah juga bisa kerjasama dengan baik. Jadi seru sih, saya happy”, kata Azof.

 

 

“Semoga sinetron “Diantara Dua Cinta” ini bisa menghibur penonton, message nya sampai, ceritanya bisa menginspirasi dan bisa panjang tayangnya”, tutur Azof dan Anggika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *