Jokowi menyampaikan alih-alih membangun kota yang banyak beton, pemerintah kota seharusnya membangun kota yang ramah untuk pejalan kaki, disabilitas, pesepeda, anak, dan perempuan.
“Kota yang baik ramah pejalan kaki, ramah penyandang disabilitas, kota yang ramah pesepeda, ramah anak dan perempuan. Konsepnya itu ramah lingkungan. Kota ini harus green, smart, dan friendly. Jangan sampai bangun kota dengan banyak beton. Trotoar semua paving blok semua,” ujar Jokowi dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (4/6/2024).
Ada mestinya penggunaan paving grass akan lebih hijau, ada pedestrian enggak ada pohonnya, sehingga kita ini negara tropis panas, jadi tidak ada yang mau berjalan kaki karena tidak ada peneduhnya, sehingga penghijauan itu jadi perhatian semua kota,” sambungnya.
Jokowi menjelaskan konsep kota masa depan disalahartikan, seperti kota modern yang banyak gedung pemcakar langit. Menurutnya, paradigma baru saat ini telah mengutamakan lingkungan.
“Berkaitan dengan kota masa depan itu seperti apa, banyak yang keliru kota masa depan itu kota modern yang banyak pencakar langitnya banyak yang high rise building-nya. Menurut saya dan sekarang ini sudah mulai ada sebuah paradigma baru kota yang baik,” imbuhnya.
Jokowi mencontohkan Kota Balikpapan dan Kota Surabaya yang sudah mulai menerapkan penghijauan yang baik. Ia pun menyampaikan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menerapkan hal yang sama.
“Nantinya IKN itu akan menjadi ibu kota konsepnya ibu kota terhijau di dunia karena konsepnya kota nusarimba, betul-betul hijau betul, kalau kita konsisten terhadap konsep awal pembangunan IKN yang sedang dalam proses pembangunan,” jelas Jokowi.
“Jadi kembali lagi harus hijau teduh ramah terhadap pejalan kaki, ramah terhadap pesepeda, memiliki hutan kota memiliki alun-alun dan taman yang luas itu konsep ke depan harus begitu. Kalau sebuh kota sudah telanjur isinya gedung dan beton ya memang harus mencarikan artinya me-redesign lagi kotanya, mungkin memangkas beberapa gedung dibeli dipangkas dijadikan taman kota tidak ada jalan lain kalau sudah telanjur,” pungkas Jokowi. (B1)